Selasa, 27 Maret 2012

Larutan Buffer

LARUTAN BUFFER


TUJUAN                             : Mempelajari perbedaan antara perubahan pH larutan buffer dan bukan larutan buffer karen penambahan sedikit asam, basa atau pengenceran.

ALAT DAN BAHAN           :
1.       Pipet ukur 10 ml
2.       Gelas ukur 25 ml
3.       Erlenmayer 125 ml
4.       Gelas kimia
5.       Larutan CH3COOH  0,1 M
6.       Larutan CH3COONa  0,1 M
7.       Larutan NaOH  0,1 M
8.       Larutan HCl  0,1 M
9.       Larutan NaCl  0,1 M
10.   Aquadest
11.   Indikator universal


CARA KERJA                     :
1.       Campurkan 15 ml larutan CH3COOH  0,1 M dengan 15 ml larutan CH3COONa  0,1 M. Kemudian ukurlah pH campuran itu dengan menggunakan indikator universal.
2.       Bagilah campuran pada cara kerja 1 ke dalam 3 gelas kimia masing-masing 10 ml. Berilah nomor 1,2 dan 3 pada gelas kimia tersebut.
3.       Dengan menggunakan pipet, tambahkan 1 ml , 5 ml , dan 10 ml larutan HCL 0,1 M ke dalam gelas kimia 1. Aduk larutan dan ukur pH larutan pada setiap penambahan.
4.       Tambahkan 1 ml , 5 ml dan 10 ml larutan NaOH 0,1 M kedalam gelas kimia 2. Ukurlah pH larutan pada setiap penambahan.
5.       Tambahkan 10 ml aquadest ke dalam gelas kimia 3, ukur pH larutan pada setiap penambahan.
6.       Ulangi langkah 1 – 5 , namun larutan penyangga diganti dengan Nacl 0,1 M.


HASIL PENGAMATAN     :

Jenis larutan
pH awal
pH setelah ditambah
HCl 0,1 M
NaOH 0,1 M
10 ml H2O
1 ml
5 ml
10 ml
1 ml
5 ml
10 ml
CH3COOH + CH3COONa
5
5
4
4
5
5
5
5
NaCL
5
1
1
1
9
11
12
6
Pembahasan                  :
1.       Pada larutan CH3COOH + CH3COONa, ketika diberikan sedikit asam atau basa. Dan saat pengenceran menggunakan aquadest. Tidak merubah pH larutan. Sedangkan pada NaCl ketika di encerkan dan ditambahkan sedikit asam atau basa. Maka , pHnya berubah-ubah.
2.      Larutan yang bersifat buffer penyangga adalah CH3COOH + CH3COONa
3.      Larutan buffer dapat mempertahankan pH karena. Larutan buffer dapat menetralkan asam ataupun basa yang ditambahkan.


Kesimpulan                    :
              Kelompok kami mengambil kesimpulan bahwa. Suatu larutan dikatakan buffer. Jika larutan tersebut dapat mempertahankan pHnya ketika ditambahkan sedikit asam atau basa.

Rabu, 21 Maret 2012

Hidrolisis Garam

HIDROLISIS GARAM

Tujuan                              : Untuk mengetahui sifat larutan garam yang terhidrolisis
Alat dan Bahan               :
1.       Lempeng tetes
2.       Pipet tetes
3.       Kertas Lakmus merah dan biru
4.       Larutan KCl 1M
5.       Larutan NaCH3COO 1M
6.       Larutan NH4CL 1M
7.       Larutan Na2CO3 1M
8.       Larutan Al2(SO4)3 1M
Cara Kerja                        :
1.       Siapkan masng - masing larutan
2.       Setiap larutan diteteskan dalam lempeng tetes sekitar 10 tetes
3.       Periksa larutan dengan kertas lakmus merah dan biru
4.       Amati perubahan yang terjadi
Hasil Pengamatan           :
No.
Larutan
Perubahan Warna
Sifat
Lakmus Merah
Lakmus Biru
1
KCl
Tetap
Tetap
Netral
2
NaCH3COO
Biru
Tetap
Basa
3
NH4Cl
Tetap
Merah
Asam
4
Na2CO3
Biru
Tetap
Basa
5
Al2(SO4)3
Tetap
Merah
Asam

Pembahasan                    :

1.       KCl K+ + Cl-  Tidak terhidrolisis (netral)
2.       NaCH3COO Na+ + CH3COO-
CH3COO-  + H2O CH3COOH + OH- (sifat basa)
3.       NH4Cl NH4+ + Cl-
NH4+ + H2O NH4OH + H+ (sifat asam)
4.       Na2CO3 Na+ + CO32-
CO32- + H2O H2CO3 + OH- (sifat basa)
5.       Al2(SO4)3 Al3+ + SO42-
Al3+ + H2O Al(OH)3 + H+

Kesimpulan                      : Larutan yang berubah NaCH3COO , NH4Cl , Na2CO3  , Al2(SO4)3 . Sedangkan yang tidak berubah KCl . Karena tidak terhidrolisis .